MAGICIAN CILIK ASAL MEDAN PUN HARUS PULANG

MAGICIAN CILIK ASAL MEDAN PUN HARUS PULANG

Minggu ini ketujuh finalis The Master Junior kembali menampilkan aksi mereka. Berbeda dengan Minggu lalu, Nenek Ungu tidak akan memberikan kesempatan untuk tampil kembali. Artinya, harus ada satu orang yang tersingkir pada Minggu, 12 Juli lalu.

The Master Junior diawali dengan penampilan kandidat dari Jakarta, Doube D. Mereka melakukan permainan dengan sehelai saputangan dan sebuah kotak penggiling. Kelincahan dan kekompakkan yang diperlihatkan di atas panggung oleh si kembar Donny dan Doddy, tak pelak membuat penggemar mereka yang mayoritas perempuan ini mengelu-elukan mereka. Pujian pun dilontarkan para juri untuk penampilan pembuka ini, dari mulai lagu backsound yang pas sampai performance mereka di atas panggung yang lucu dan menarik.

Dengan logatnya yang masih kental, Leon, kandidat asal Medan menjadi penampil kedua. Leon melakukan aksi yang hampir sama seperti yang pernah Om Deddy Cobuzier lakukan, yaitu menyetir dengan mata tertutup. Berbeda dengan Deddy, Leon mengendarai sepeda dan berhasil melewati kerucut yang sudah disusun acak oleh bantuan penonton. Leon berhasil menebak kotak yang berisikan Ronald “si boneka monyet” dengan sukses. Aksi ini diakhirinya dengan sebuah kata penutup yang apik, “Segala hal pasti bisa dilakukan dengan keyakinan dan percaya diri” . Pujian pun dilontarkan oleh Joe Sandy untuk penampilan Leon kemarin.

Lain lagi dengan Asror. Dengan bantuan satu orang penonton, Ia bermain dengan sebuah kotak kecil kosong. “Mba, lapar ga?”, celoteh Asror yang tiba-tiba memunculkan makanan dari kotak kosong tersebut. Asror juga mengubah pasir yanga ada dalam kotak menjadi beras dan selanjutnya beras menjadi nasi. Tak berhenti sampai di situ, penampilan Asror semakin istimewa karena di akhir aksinya ia mengeluarkan kue untuk Om Master Romy Rafael yang berulang Tahun. Lagu Happy Birthday untuk om Romy pun berkumandang memeriahkan acara the Master Junior Minggu kemarin. Walaupun begitu, penilaian untuk penampilan Asror yang dianggap kurang sopan terhadap orang dewasa saat di panggung pun tetap dilontarkan sebagai nasihat dari para komentator.

Tak kalah seru dan menarik adalah penampilan si kecil Joya. Walaupun masih kecil. Joya sudah dapat membantu perekonomian keluarganya dengan bermain sulap. Dia mengubah panggung The Master junior menjadi taman bunga yang Indah. Selain bermain dengan bunga, Joya juga menampilkan kelihaiannya bermain dengan besi-besi bulat. Mimik dan performance kandidat yang satu ini memang bikin gemes dan menganggumkan. Sebuah pujian pun dilontarkan oleh seorang Master Rommy Rafael untuk Joya, “Kamu itu bagaikan berlian yang belum diasah”.

Glen, tradisional magician yang dalam aksinya kali ini, bermain dengan tongkat, saputangan dan logam. Kecepatan tangan yang luar biasa ditambah penampilan yang sangat menghibur, membuat Glen mendapatkan standing applause dari penonton di akhir aksinya. Berlimpah pujian pun diberikan oleh para komentator. “Powernya dapet, teknis nggak salah, flow bagus” ucap kak Joe Sandy.

Penampilan terakhir dilakukan oleh Nabila, kandidat asal Porong Sidoarjo. Semangat teman-teman dan saudaranya di Porong, korban lumpur Lapindo membuat Nabila selalu semangat dan ceria setiap tampil di the Master Junior untuk menghibur teman-temannya di sana. Dalam aksinya kali ini, Nabila yang merupakan seorang illusionist berhasil mempengaruhi dan menebak pilihan penonton. Namun permainannya yang lama dan terlalu berat sempat dikomentari oleh para komentator.

Akhirnya saat penutupan SMS pun tiba, harus ada finalis yang dicopot jubahnya oleh nenek ungu. Dengan berat hati, Leon, pesulap cilik asal Medan akhirnya harus tersingkir. Perjuangan Leon pun harus terhenti sampai di sini. Namun, masih ada sisa 5 kandidat lain yaitu GLEN, NABILA, Double D, JOYA dan ASROR yang masih harus bertarung.

Siapakah yang akan dicopot jubahnya minggu depan? Dan siapakah yang layak menjadi The Master Junior? Saksikan Terus serunya The Master Junior setiap hari Minggu Pk 17.30 WIB!